Mengenal Ciri-Ciri Seseorang Terkena Malaria dan Cara Pencegahannya


Sejenis demam, akan tetapi demam yang satu ini sangat berbahaya. Sama halnya dengan demam berdarah yang disebabkan gigitan nyamuk aedes, malaria pun adalah sebuah penyakit yang disebabkan karena gigitan nyamuk Anopheles. 

Nyamuk ini biasa muncul di tempat kotor dan kumuh. Dalam gigitan nyamuk ini, terkandung parasit Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria.

Parasit ini hanya hidup di nyamuk Anopheles, apabila nyamuk ini menggigit kita secara langsung parasit Plasmodium juga akan masuk dan menginfeksi hati. Di dalam hati, parasit Plasmodium dapat berkembangbiak sampai berkali lipat jumlahnya.

Kemudian, parasit yang baru akan berpindah tempat ke pembuluh darah dan menghancurkan sel darah merah. Penderita mulai menunjukkan ciri-ciri terkena malaria antara 5 sampai 16 hari.


Gejala Malaria

Untuk mengetahui ciri-ciri malaria terbilang susah-susah gampang mengingat dalam kasusnya, terdapat penderita yang tidak merasakan gejala apapun. Namun kondisi ini sangat berbahaya apabila sistem kekebalan tubuh penderita sangat lemah. Sementara itu, masih ada beberapa penderita yang mengeluhkan gejala-gejala pertanda malaria, diantaranya :


1.) Demam Tinggi

Sama seperti gejala DBD, penderita akan merasakan demam tinggi dalam seminggu terakhir dan berangsur naik turun. Ada pula yang disertai dengan kondisi menggigil padahal cuaca tidak terlalu dingin. Sebaiknya Anda waspadai ketika demam disertai menggigil lebih dari 3 hari, karena bisa saja gejala tersebut merupakan gejala awal dari malaria.

2.) Gangguan Kesadaran

Seseorang yang terkena gigitan nyamuk Anopheles, selain mengalami demam juga dapat mengganggu kesadaran, bahkan ada yang sampai koma. Hal ini disebabkan karena parasit Plasmodium menginfeksi sel darah merah yang membuat kesadaran penderita berkurang.

3.) Kejang-Kejang

Koma yang berangsur lama dapat menimbulkan kejang-kejang bagi penderita malaria. Kejang-kejang juga termasuk ciri-ciri seseorang terkena malaria setelah mengalami demam dan gangguan kesadaran. Apabila kondisi ini dibiarkan, bukan tidak mungkin penderita akan memasuki tahap malaria kronis.

4.) Gangguan Pernafasan

Parasit Plasmodium yang bertahan di hati selama 5-7 hari akan menghasilkan parasit baru yang kemudian akan berpindah menuju saluran peredaran darah untuk menginfeksi sel darah merah. Sel darah merah mengandung oksigen di dalamnya, sehingga apabila terinfeksi dapat mengurangi kadar oksigen dalam tubuh. Akibatnya, penderita mulai merasakan gangguan pernafasan, seperti sesak nafas hingga asma.

5.) Terkena Anemia

Darah yang terinfeksi oleh parasit ini, lama kelamaan akan hancur dan membuat sel darah merah berkurang. Akibatnya penderita selain mengalami gangguan pernafasan juga bisa mengalami kekurangan darah atau anemia, karena banyak sel darah merah yang habis dimakan parasit ini.

Cara Pencegahan Penularan Malaria

Penyakit ini tergolong penyakit mematikan yang menewaskan hampir setengah penduduk di abad 18. sampai sekarang pun, dokter belum mampu menciptakan vaksin untuk mengobati malaria. Kendati demikian, kita harus menjaga kesehatan dan lingkungan agar terhindar dari penyakit malaria, di antaranya :

1.) Menjaga Kebersihan Lingkungan

Menjaga kebersihan lingkungan seperti membuang benda-benda tak terpakai yang berpotensi menjadi tempat berkambang biak nyamuk.

2.) Menggunakan Selimut Atau Penyemprot Anti-Nyamuk

Menyemprot ruangan dengan semprotan antinyamuk dinilai efektif untuk membunuh nyamuk penular penyakit berbahaya, salah satunya nyamuk Anopheles yang aktif di malam hari.

3.) Mengenakan Pakaian Tertutup

Pakaian tertutup juga dapat mengurangi potensi tertularnya parasit dari nyamuk. Gunakan celana panjang dan baju lengan panjang untuk mengurangi gigitan nyamuk.

4.) Menanam Pohon Lavender

Pohon Lavender terbukti ampuh mengusir semua nyamuk karena baunya yang tidak disukai nyamuk, sehingga lingkungan Anda terbebas dari nyamuk berbahaya.

Itulah penjelasan singkat mengenai gejala penyakit malaria dan cara mencegahnya. Anda harus segera memeriksakan apabila mengalami gejala seperti ini, karena jika dibiarkan dapat mengancam nyawa Anda. 

Kendati belum ditemukan vaksinnya, dokter punya cara lain untuk menghilangkan parasit dalam tubuh, yakni dengan mengonsumsi obat Artemisinin yang terbukti mampu mengurangi jumlah parasit dalam tubuh.

Baca juga :

Posting Komentar

0 Komentar