Assalamuallaikum sahabat,,,,
Info Kesehatan - Perkembangan makanan semakin berkembang di zaman sekarang. Mulai dari makanan tradisional yang bisa dijumpai di pedagang kaki lima sampai makanan bintang lima dari restoran. Masih berkaitan dengan makanan, kehadiran pembungkus makanan yang praktis juga menjadi alasan berkembangnya kuliner di suatu daerah. Biasanya pembungkus makanan seperti sterofoam sering dipakai oleh pkl karena dinilai praktis dan lebih murah daripada piring. Namun berdasarkan penelitian terakhir mengatakan jika sterofoam termasuk pembungkus makanan yang berbahaya bagi tubuh karena mengandung zat kimia di dalamnya
Lantas, apa saja macam-macam pembungkus makanan yang berbahaya bagi tubuh selain sterofoam ?? Apa bahaya dibalik pengguaan sterofoam dalam makanan ?? Upaya apa yang harus dilakukan pemerintah untuk membatasi penggunaan sterofoam dalam makanan ???
Berikut 3 pembungkus makanan yang mengandung zat kimia tinggi ;
Berikut 3 pembungkus makanan yang mengandung zat kimia tinggi ;
Apakah sahabat sering menggunakan kantong kresek untuk membungkus makanan ??? Alat praktis dan sering ada di setiap toko maupun warung ini dinilai sebagai sarana untuk membungkus makanan dengan harga murah dan praktis. Namun setelah dilakukan penelitian oleh BPOM menyebutkan jika kantong kresek yang berwarna merah maupun hitam tidak layak digunakan sebagai pembungkus makanan.
Hal ini karena zat pewarna tekstil di dalam kantong kresek menggunakan zat kimia yang berasal dari zat rhodamin, apabila kantong kresek bersentuhan langsung dengan makanan, terutama makanan yang masih panas, maka akan menimbulkan reaksi di mana zat zat berbahaya dari kantong kresek tadi akan berpindah ke makanan. Selain itu, kandungan timbalnya yang begitu tinggi dan pewarna sintetisnya sangat berbahaya apabila masuk ke tubuh kita.
Dalam penelitian terakhir juga mengatakan bahwa makanan yang dibungkus menggunakan kantong plastik berwarna, kemungkinan besar mengandung zat berbahaya di dalamnya. Berikut beberapa hal yang membuat plastik berwarna (merah dan hitam) bisa berbahaya baghi kesehatan tubuh ;
1.) Bahan pembuatannya yang tidak higienis serta menggunakan zat-zat kimia, salah satunya zat kimia Rhodamin
2.) Mengandung zat Kimi Dioksin yang memicu penyakit gangguan pernafasan, seperti infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)
3.) Salah satu zat di dalamnya mengandung zat karsinogen, yakni zat yang memicu munculnya kanker
4.) Plastik berwarna bisa memicu datangnya penyakit kanker, pembengkakan daerah hati, hepatitis, penyakit sistem saraf, gangguan ginjal, dan penyakit-penyakit lainnya yang akan menghinggapi tubuh.
1.) Bahan pembuatannya yang tidak higienis serta menggunakan zat-zat kimia, salah satunya zat kimia Rhodamin
2.) Mengandung zat Kimi Dioksin yang memicu penyakit gangguan pernafasan, seperti infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)
3.) Salah satu zat di dalamnya mengandung zat karsinogen, yakni zat yang memicu munculnya kanker
4.) Plastik berwarna bisa memicu datangnya penyakit kanker, pembengkakan daerah hati, hepatitis, penyakit sistem saraf, gangguan ginjal, dan penyakit-penyakit lainnya yang akan menghinggapi tubuh.
Dalam hari-hari tertentu seperti Hari Idul Adha, penggunaan plastik hitam meningkat karena digunakan untuk membungkus daging kurban. Daging sapi yang bersentuhan dengan kantong kresek hitam berpotensi mengandung timbal yang cukup tinggi serta menimbulkan penyakit serius ke depannya seperti kanker. Maka dari itu, BPOM (selaku badan pengawas dan obat-obatan) menghimbau kepada masyarakat supaya menggunakan plastik bening daripada plastik berwarna dalam membungkus makanan. Mulai sekarang, hindari penggunaan kantong kresek sebagai pembungkus makanan. Tapi tenang sahabat, kantong kresek masih bisa digunakan asalkan tidak digunakan untuk membungkus makanan, melainkan barang.
Baca juga : Kesalahan Dalam Mengonsumsi Teh
2. Kertas koran
Pembungkus makanan yang berbahaya selanjutnya berasal dari kertas koran. Pasti sahabat sering melihat pedagang kaki lima yang menjajakan jualannya kerap memanfaatkan koran bekas sebagai alas makanan hingga pembungkus gorengan. Selain simpel dan mudah didapat, kertas koran juga murah dari segi harganya, itulah alasan para pedagang menggunakan koran bekas.
Padahal tahukah sahabat jika penggunaan kertas koran memiliki resiko sama besar dengan kantong kresek di atas ??? Koran konvensional menggunakan tinta hitam sebagai media untuk menuliskan kata-kata dan tinta ini bisa berbahaya bagi tubuh jika masuk ke dalam sistem pencernaan. Dalam kertas koran terdapat tinta hitam yang merupakan zat kimia dan sangat berbahaya jika masuk ke dalam tubuh manusia. Ketika makanan panas menimpa kertas koran, zat berbahaya dari tinta tadi akan menguap dan menempel di makanan.
Zat berbahaya yang menguap tersebut tidak bisa dilihat oleh mata karena bentuknya berupa partikel-partikel gas, namun zat ini bisa sangat berbahaya bagi tubuh. Zat-zat berbahaya dalam tinta koran seperti ; carbon, timbale, dan pemutih. Bagi sahabat yang memiliki sistem imun yang lemah akan terkena dampak ini langsung berupa keracunan makanan akibat zat carbon yang terlalu banyak. Sedangkan dalam jangka waktu yang lebih lama bisa memicu tumbAuhnya sel kanker. Jadi mulailah teliti untuk memilih daftar makanan yang sahabat beli di tempat yang higienis atau tidak. Cukup perhatikan alas makanan saja, jika menggunakan koran sebagai alas maka tempat makan tersebut bisa dinilai kurang higienis.
3. Sterofoam
Nah, yang terakhir dan tidak kalah berbahaya adalah sterofoam. Di kantin sekolah, warung makan, pedagang kaki lima hingga restoran ternama pun menggunakan wadah ini untuk menggantikan peran piring. Dengan harga yang murah dan praktis dibawa ke manapun membuat para pedagang lebih memilih untuk menggunakan sterofoam daripada piring karena tak banyak mengeluarkan uang. Namun dibalik praktisnya sterofoam, terdapat kandungan berbahaya di dalamnya.
Mengapa saya katakan seperti itu ?? Ini alasan yang mendukung jika sterofoam sangat berbahaya ;
"Pembuatan sterofoam menggunakan zat benzana dan butiran butiran styrene. Dalam reaksi kimia, zat Benzana merupakan salah satu zat yang tidak boleh digunakan karena kandungan timbalnya yang begitu tinggi."
Bahaya mengonsumsi zat kimia berupa Benzana ini diantaranya ; rusaknya kelenjar tiroid, kekurangan darah (anemia), kesadaran tidak terkendali, mudah gelisah, sulit tidur, hingga kematian. Sedangkan pada wanita, zat ini bisa menyebabkan kanker prostat, kanker payudara, gangguan kehamilan, keguguran hingga kematian.
Sama seperti kantong kresek dan kertas koran, zat berbahaya di sterofoam akan menguap dan nantinya menempel pada makanan. Terlebih jika makanan tersebut masih panas, maka proses pemindahan zat kimia ke makanan semakin cepat.
Baca juga : Sepeda Unik Dari Bahan Peralatan Dapur
# Upaya Pemerintah Untuk Mengatasi Masalah Sterofoam
Pemerintah dibuat pusing semenjak kedatangan sterofoam ke Indonesia sampai sekarang. Hal ini dikarenakan bahan pembuatannya yang sulit didaur ulang dan apabila dibakar akan menghasilkan zat karbodikosida bahkan karbonmonoksida yang sangat berbahaya bagi tubuh maupun lapisan ozon.
Selama ini metode untuk mengurangi sampah sterofoam adalah dengan cara membakarnya, namun jika dibakar akan menyebabkan gangguan pernafasan pada manusia. Selain dengan cara dibakar, cara mengurangi sampah sterofoam adalah menggunakan zat kimiawi yang sering disebut "sulfonasi". Cara ini dinilai lebih ramah lingkungan, hanya saja untuk melakukan cara ini dibutuhkan zat kimia dengan harga yang mahal, selain itu memerlukan waktu yang lama supaya kandungan berbahaya dari sterofoam bisa dinetralkan
.
Itulah macam-macam pembungkus makanan yang berbahaya bagi tubuh. Nantikan artikel terbaru di sini. Saya pamit dulu.....
Wassalamuallaikum
*Catatan : Jika gambar di artikel saya tidak muncul silahkan berkomentar yah....
0 Komentar
Berkomentarlah secara sopan dan santun di sini 😇